Rabu, 12 April 2017

Masalalu

Ada cerita, tentang dua orang yang saling bicara. Mereka begitu gemar mengotak atik cerita yang dianggap antik, masa lalu contohnya? Tak ayal masalah topik itu akan jadi menarik juga bisa jadi pemantik api. Kalau dua sejoli yang sedang bersama dalam artian yang sesungguhnya lalu berkata tentang macam masalalu, mungkin bisa  jadi sama-sama tahu satu satu dan cerita hidup dua duanya. Bisa juga yang satu hanya mau cerita tapi tak ingin mendengar cerita. Orang itu berbeda-beda, coba toleransi dan buat dia mengerti. Sepertinya masalalu itu cukup ditaui saja, cukup yang riskan saja. Bukannya takut nanti jadi tak tau apa-apa tentang dia? Lantas kalau kamu tau memang akan merubah sesuatu? Masalalu itu biar disimpan masing-masing jika tak terlalu penting, biar jadi bunga cerita dalam hidup. Pasalnya mau seperti apa masalalu pasanganmu seharusnya tak merubah perasaanmu, yakan? Loh bukannya untuk menilai dia baik atau tidak? Lalu kamu berfikir kamu baik? Masalalu itu di masa yang lampau, mana ada masa lalu masih terjadi sampai kini? Jangan suka mengada-ada. Bukannya tak butuh cerita, tapi pahamilah, kamu itu menyukai dirinya yang sekarang yang bisa lebih, juga bisa kurang. Tiap orang punya jejak langkah kaki yang bisa redup maupun merekah, jadi jangan gundah. Berteguh hatilah dan jangan terlalu banyak bicara tentang itu. Karena bukankah yang dimau itu masa depan? Atau kamu mau terus kembali ke belakang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar